06/11/2018
Gamang
menyeruak dalam pekatnya
Aku
ingin tak ambil disini
Meraihmu
menembus selaksa
Meski
kerikil menggullirkan jamah kakiku
Biar
lirihku meletup sebentar sebentar
Beradu
dengan kicau yang sekejap melengking
Atau
terpaan cahaya yang biasnya menyilaukan
Dingin
juga sempat menggigilkanku
Berganti
panas yang juga sempet menderaku gerah
Berulang
tak terhitung ku eja namamu
Melambungkannya
sambil berharap menembus langit Nya
Setiap
saat bayangmu mengelus sukmaku
Aku
masih sering tergugu mengingatmu
Dan
hanya bisa membungkusnya dengan untaian do’a
Ibu.......
masih selalu dihatiku hangat cintamu
Yang
tak terbalas apapun, senantiasa menghangatkan jiwa
Meski
ulur tangan kami mengecup restumu
Yang
mengukir tanpa henti pada kami semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar