setemesinya atas semua
selayaknya atas semua
hanya menuju dan pada Mu jua
sesuai mau Mu dan karsa Mu
bukan lalu sesuai egoku
bukan terus sekedar inginku
yang sebenarnya ku tahu terlalu hanya nampak luarnya
yang sebenarnya hanya begitu saja
setemesinya atas semua
selayaknya atas semua
hanya menuju dan pada Mu jua
sesuai mau Mu dan karsa Mu
bukan lalu sesuai egoku
bukan terus sekedar inginku
yang sebenarnya ku tahu terlalu hanya nampak luarnya
yang sebenarnya hanya begitu saja
kagem semua yang mengajariku Cinta NYA
kagem semua yang mengenalkanku pada Kekasih NYA
kagem semua yang menuntunku pada jalan Rahim NYA
penuh do'a berlipat lipat
penuh harap meletup letup
penuh asa berdera selaksa
penuh damba bermuara cinta
semoga segala bertuah berkah
dengan Rahmah dan Maghfirah NYA
#kagem semua guru
Robb...
izinkan ku pinta selaksa untuk sayangi beliau semua
dengan cinta Mu yang melimpah
pun naungi pula beliau semua
dengan maghfirahmu yang tercurah
Robb...
beliau yang mengenalkan ku dengan Mu
mengajariku berjalan bahkan berlari pada Mu
meski langkahku lebih sering terseok
bahkan juga tersendat membelot
Robb...
beliau yang menemaniku menekuri nikmat Mu
pun juga mengarungi luas kuasa Mu
meski nalarku tertatih dan membias
bahkan juga menggelung dan berkabut
Robb....
beliau yang mengenalkanku dengan kekasih MU
pun meliputku dengan untaian teladan nabi Mu
meski riap hatiku penuh sendu
bahkan juga menelesik bara yang entah
Robb...
izinkan ku alukan salam pada sang Nabi pelita zaman
yang mencintai kami laksana lautan
pun meski kami belipat era
bahkan jangkauanku tak layak ber-asa
Robb...
izinkan ku ulur beribu damba
tuk terliput dalam jalur bersama kasih Mu dan kekasih Mu
menghamba dan bertuju selalu dan hanya pada Mu
mengeja cinta kekasih Mu yang bermuara pada cinta Mu
hanya mohon maafmu
jika aku masih memandangmu
dalam bingkai yang ku buat sendiri
dalam fokus yang ku atur sendiri dan
dari lajur yang ku kemas sendiri
hanya mohon maafmu
jika sedikit atau banyak
masih mengusikmu
atau bahkan menggurismu dan
juga mungkin merancukanmu
hanya mohon maafmu
bila aku tak jua lekang
bila aku belum beranjak
menoreh ragam asa akan-mu
meraup riuh riap padamu
hanya mohon padamu maafkan aku
jika pandangku atasmu berlaku saja
jika pandangku padamu terlalu saja
jika pandangku padamu hanya saja
dan biarlah abaikan saja
Kagem semua guruku, terkhusus yang disini,
Terinspirasi sayyidina Ali ra ; "siapapun beliau yg mengajarimu meski hanya sehuruf beliau adalah guru" ,
Jadi...panjenengan semua adalah guruku, yg secara langsung atau tidak, bahkan disadari atau tidak sempat menorehkan pembelajaran ilmu dan hikmah hidup, semoga Allah Yang Maha Tahu membalasnya dengan berlipat kebaikan, mohon dimaafkan jika selaku murid tak berlaku dan tak bertutur selayaknya, dan mohon keikhlasan agar kebaikan yang panjenengan alirkan membawa barokah bagi kita semua,
Panjenengan juga jadi cerminku, ketika apa yang ku terima dari panjenengan adalah pantulan diriku sendiri, meski sebenarnya yg panjenengan lihat padaku hanyalah yg tlah tertutupi aib dan boroknya, mohon doa smoga Allah mengampuniku,
Intinya...mohon maaf dan beribu terimakasih kepada panjenengan semua
aku masih sering berkabut mengingatnya, bisa sampai dititik ini adalah sesuatu bagiku, melihat rangkaian kata diantara kita, seakan kalian tak tahu busukku dulu, mengabaikan pahit yang pasti telah tertoreh hitam, maafkan hadirku yang mengusik kalian, izinkan aku hadir lagi dan tetap tahu akan diri sendiri, dimasa naif dan jahil diri, dimasa ego dan silauku, tapi semua jalan menghantarkanku ketepi ini,
banyak hal terlewati melampaui batasku, pun juga meluapi toleransiku,apa yang kalian lihat dan dengar memang begitu dan juga diluar itu, biar saja semua, sama saja atau tidak biar menjadi warna, jika itu berguna bagi saja agar tak ada lagi yang tercabik spertiku atau siapapun, dan jika meresahkan biar terkubur makin dalam, semua tak kan lepas aku tahu itu pasti, tapi juga bukan tak mungkin melejitkan, mimpi masih dalam tatihku, dan ringkihku,
Kagem Abah ,
Jazzakumulloh ahsan wa katsiron Ustadz...
Barokallohu lana wa lakum, Aamiin,
Semoga abah senantiasa sehat, senatiasa dalam penjagaan Nya, dg naungan rahman dan maghfiroh Nya, terimakasih tak terhingga dan mohon terus berkenan menjadi guru kami, guru dalam ilmu dan hikmah hidup, jangan lelah untuk menjadi angin yg menebarkan kesejukan dan menghalaukan resah gelisah kami, jangan lelah menjadi air yg melegakan dahaga dan menepiskan kehampaan kami, dan jangan lelah menjadi pagar yang menjaga dan melindungi kami, jangan lelah menjadi cambuk yang menghalau kami dari salah arah dan memecut kami tuk melejit, jangan lelah menjadi pohon yang menaungi kami penuh damai, dan jangan lelah menjadi pelangi yg selalu mencerahkan hari kami, serta teruslah menjadi mentari yang bagaimanapun kami selalu memeluk kami dengan hangat mu, Terimakasih Abah Boim
Bahkan Tuhan mengizinkan liat dan lumpur tuk menyimpan permata, bisa jadi pungguk menetaskan murai yang kan bercanda ria dengan bulan dan menyapa renyah sang mentari
Saat jejak tergores pekat, memang luka itu kan berbekas, bahkan jadi bopeng, hingga aku terima sikap jijikmu, dan mohon maafkan jika itu mengusikmu, orang bijak hanya akan membidik tepat, jika kau sasar sekitar sungguh kau berhasil merejamkan lukaku, tapi itu juga cermin yg memantulkan dirimu, terimakasih atas silaunya, yg sbentar sempat dalam pejam menyadarkan begitu dalam, atas lintas dan batas, atas riap dan raup, atas dera dan derai yg semua mengalir mengais izin semesta.
Hanyaku... titik yang samar dan begitu abu abu, dengan rabun dan angkuh melihatmu semua, meski pupil mgkin silau, pun sedikit bisa merekamnya karena kamu begitu berwarna, ada kamu yg berkilau menakjubkan atau kamu yg berpijar renyah, atau kamu yg menggaung perkasa, atau kamu yg melesat jawara atau kamu yg teduh mendamai atau kamu yg mengangkasa bergema, atau kamu yg menguak nan bijak atau kamu yg menjulang bentang bahkan jika kamu yg licik dalam intrik, bahkan jika kamu beringas padas, bahkan jika kamu mendayu pilu, bahkan jika kamu merekah mewah, bahkan jika kamu yg tak tergambarkan, menorekan riasan, terimakasih dan mohon dimaafkan,
Pun adaku seperti jua tiadaku dalam samar dan lirih pula coreng dan nista, sungguh berharap cukup tahu diri, sangat...pardon me
#catatan atas anugerah ; Satya lencana karya satya
Ketika perjalanan hidup menorehkan jejak, berharap jejak itu jadi berkilau, bukan sekedar jejak semestinya. Menoleh sebentar, hitunglah walau sekilas agar yg berlalu jadi cermin memantulkan rekamanmu, hingga hendaknya menjadi pijakan lebih kedepannya dan tak lagi menggores yg tak selayaknya.
Adalah kebanggaan, saat jejak tertautkan dalam pengakuan yang nyata, dan justru itu musti makin melejitkan, bukan untuk berhenti dan berpuas sekedar, masih terbentang pijar yang bisa teraih berikutnya, berbangga tentu manusiawi tapi tidak lalu terlena, pada sekedar kilau kilat blitz atau pada eforia sekejap, ini belum puncak dan terlebih masih harus kita menekuri sudahkan pengakuan hakiki kita capai ?
Sepanjang ini, apa jejak kita tlah sesuai dan menuju pada Nya? Karena sejatinya lencana adalah pengakuan bagian jejak hidup ,.... yg sebenarnya hidup bermuara hanya jua pada Nya.
Pengingat buat diriku dw
Jika kau mengeluh, kau hanya akan dengar keluhan yang lebih menyayat Jika kau marah kau akan dapatkan kemarahan padamu yang lebih membara J...