Sabtu, 12 September 2020

Begitulah

 

aku masih sering berkabut mengingatnya, bisa sampai dititik ini adalah sesuatu bagiku, melihat rangkaian kata diantara kita, seakan kalian tak tahu busukku dulu, mengabaikan pahit yang pasti telah tertoreh hitam, maafkan hadirku yang mengusik kalian, izinkan aku hadir lagi dan tetap tahu akan diri sendiri, dimasa naif dan jahil diri, dimasa ego dan silauku, tapi semua jalan menghantarkanku ketepi ini, 

banyak hal terlewati melampaui batasku, pun juga meluapi toleransiku,apa yang kalian lihat dan dengar memang begitu dan juga diluar itu, biar saja semua, sama saja atau tidak biar menjadi warna, jika itu berguna bagi saja agar tak ada lagi yang tercabik spertiku atau siapapun, dan jika meresahkan biar terkubur makin dalam, semua tak kan lepas aku tahu itu pasti, tapi juga bukan tak mungkin melejitkan, mimpi masih dalam tatihku, dan ringkihku,

Tidak ada komentar:

Berbisik kebumi didengar langit

 Menabur untaian Yang terbisikkan menembus sepi Yang lirih menerpa sunyi Syahdu hanya untukmu Mesra hanya denganmu Bisikan yang me...