Jumat, 23 November 2018

buncahan rasa

rasa ini menderu dalam kalbuku, mengais setiap jejak yang terlintas tentangmu,
satu kata ini bergejolak dalam jiwaku membekukan selaksa yang memilinku entah

ibu.......kami sangat merindukanmu, betapa saat adamu kmi begitu saja menjauh,
hingga kini yang tersisa selalu sesal

Robb...jaga ibu dengan penuh daam kasih dan cinta Mu
sebagaimana ibu selalu jaga kami dalam tidur dan bangunnya dengan sepenuh upaya
yang karena kebodohan kami, semua berlalu begitu saja,
dan kini kenangan itu bagai sembilu menyayat hati kami tak terelakkan,
duhai, setitik cinta kami dibanding cinta mu yang sesamudra
 ingin kubalut doa beruntun yang tak mungkin sebanding dengan cintamu pada kami yang semakin terasa meluas

ibu disetiap hal yang mengingatkanku padamu, kupilinkan doa
berharap merentas selaksa, bertumpuk rasa ini membuncah hanya dengamu
dan semua terasa begitu indah
kini kenangan tentangmu hanya bisa kubalut cinta tak berujung
yang semakin akut mengerat dijiwa
berbuncah rasa ini semakin menderaku, ditiap jejakmu yang makin terasa panjang
aku menekuri dalam keterbatasan dan kebodohanku
tak ingin menyesalinya meski riap sedih mengulumku resah
terlipat waktu aku mengabaikan pintu surgaMu yang terbentang indah ditapak kakimu

Robb...kupinta penuh sambungkan hatiku dengan cintaMu pada ibu selalu

Tidak ada komentar:

Berbisik kebumi didengar langit

 Menabur untaian Yang terbisikkan menembus sepi Yang lirih menerpa sunyi Syahdu hanya untukmu Mesra hanya denganmu Bisikan yang me...