Minggu, 20 Agustus 2023

Seriap


Tergilas dalam buncah gelora

Sering jadi saksi yg hanya bisa bisu

Tentang pertentangan penuh riap

Atas keharusan yang merejam

Duhai benarkah begini

Jiwa jiwa yang melalang mengitari

Setelah peluh dan darahnya membasuh pertiwi

Jika jejaknya harus terus tertoreh

Bukan dengan tinta beraroma bunga

Namun hanya gelegar memekakkan rungu

Pun juga genderang yang mengaburkan kesetiaan

Pada gemulai namun tak berarti Pangastuti 

Sedang lilitan makin membelenggu

Meluas laksana tak bertepi

Kibaran sang saka yang harusnya membahana

Dengan untaian penuh kilau yang cemerlang

Tak sekedar huru hara melenakan

Justru mengorek luka perjuangan

Dimanakah diri bertekat baja

Bertaut hati yang sujud sepenuh 


# catatan pada gelegar memperingati yang tanpa arti tapi sungguh bikin ngeri

Tidak ada komentar:

lalai

  berulang mendengar lalu kembali lalai berulang melihat lalu lalai lagi berulang berkaca lalu lagi-lagi lalai berulang mengecap kemudian la...