Tergilas dalam buncah gelora
Sering jadi saksi yg hanya bisa bisu
Tentang pertentangan penuh riap
Atas keharusan yang merejam
Duhai benarkah begini
Jiwa jiwa yang melalang mengitari
Setelah peluh dan darahnya membasuh pertiwi
Jika jejaknya harus terus tertoreh
Bukan dengan tinta beraroma bunga
Namun hanya gelegar memekakkan rungu
Pun juga genderang yang mengaburkan kesetiaan
Pada gemulai namun tak berarti Pangastuti
Sedang lilitan makin membelenggu
Meluas laksana tak bertepi
Kibaran sang saka yang harusnya membahana
Dengan untaian penuh kilau yang cemerlang
Tak sekedar huru hara melenakan
Justru mengorek luka perjuangan
Dimanakah diri bertekat baja
Bertaut hati yang sujud sepenuh
# catatan pada gelegar memperingati yang tanpa arti tapi sungguh bikin ngeri